Batu Kalimaya merupakan salah satu batuan Opal yang ada di Indonesia. Kandungan Batu Ini adalah Silika (SiO2.nH2) yang terhidrasi oleh air yang mengandung oksigen. Batu Kalimaya sendiri diambil dari istilah dalam bahasa Indonesia untuk Batu Opal yang berasal dari desa Maja, Lebak, Propinsi Banten. Kali yang artinya sungai dan Maja adalah nama desa tempat ditemukannya batuan ini, maka disebutlah dengan istilah Kalimaya
Penghasil Batu Kalimaya di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Maja, Sajira, dan Cimarga karena daerah tersebut Merupakan Pusat tambang kalimaya. Untuk mendapat batu permata tersebut dilakukan dengan eksploitasi secara tradisional, yakni menggali lubang ke bawah tanah hingga puluhan kilometer . menurut penambang setempat , Jika terdapat batu kalimaya di bawah tanah , maka akan terlihat pancaran sinar. Selain batu kalimaya, ditempat penambangan juga ditemukan fosil kayu sempur atau lebih dikenal dengan Black Opal Sempur/Opalizewood. Hingga kini , batu opal asal banten ini merupakan opal terbaik di dunia karena memiliki aneka warna yang bagus dibandingkan opal dari wilayah tambang Australia , afrika , atau Amerika Latin.
Batu Opal Kalimaya dari Banten merupakan salah satu jenis batu mulia yang paling banyak dicari. Harga opal Banten relatif lebih mahal dari pada opal Afrika dan Australia. Hal ini mungkin dikarenakan belum terexploitasinya sumber-sumber deposit batu mulia opal di Banten atau memang deposit Batu opal Banten yang terbatas. Batu Opal Kalimaya yang ditambang di indonesia umumnya berwarna Putih, Bening, coklat, warna teh, merah dan hitam. Kalimaya yang berwarna putih disebut dengan Kalimaya Susu, coklat biasa disebut kalimaya kopi, kalimaya Teh karena warnanya yg mirip dengan warna teh, warna bening disebut Kalimaya kristal, sedangkan warna merah biasa disebut dengan Fire Opal, Opal yang berwarna hitam disebut dengan Black Opal atau Dark Opal.
Bagaimana cara merawat Batu Kalimaya?
Batu Opal Kalimaya dari Banten merupakan salah satu jenis batu mulia yang paling banyak dicari. Harga opal Banten relatif lebih mahal dari pada opal Afrika dan Australia. Hal ini mungkin dikarenakan belum terexploitasinya sumber-sumber deposit batu mulia opal di Banten atau memang deposit Batu opal Banten yang terbatas. Batu Opal Kalimaya yang ditambang di indonesia umumnya berwarna Putih, Bening, coklat, warna teh, merah dan hitam. Kalimaya yang berwarna putih disebut dengan Kalimaya Susu, coklat biasa disebut kalimaya kopi, kalimaya Teh karena warnanya yg mirip dengan warna teh, warna bening disebut Kalimaya kristal, sedangkan warna merah biasa disebut dengan Fire Opal, Opal yang berwarna hitam disebut dengan Black Opal atau Dark Opal.
![]() |
| Contoh Batu Kalimaya-Merawat Batu Kalimaya |
Bagaimana cara merawat Batu Kalimaya?
Batu Kalimaya memerlukan perawatan dan perhatian khusus tidak seperti batu mulia lainnya. Batu yang satu ini mudah sekali pecah apabila tidak hati-hati dalam memakainya. Kekerasan batu Kalimaya hanya sekitar 5 - 6 skala moh. Sekitar 5 - 6 persen bagian dari batu opal jenis ini adalah air yang meresap kedalam lubang-lubang mikroskopiknya. Dalam keadaan kering dan panas batu opal dapat retak dan pecah dengan sendirinya. Oleh karena itu, batu ini kadang kala harus dibasahi dengan air atau minyak. Batu ini juga rawan kalau terkena benturan oleh karena itu kita harus pandai-pandai menjaganya.
Tips merawat batu kalimaya:
Bagaimana cara merawat Batu Kalimaya yang belum jarong/mengeluarkan warna (masih bahan)?
Pada dasarnya Batu Kalimaya yang berasal dari lebak, Banten ini sudah memenuhi Unsur-unsur yang diperlukan untuk memunculkan warna sehingga dapat membiaskan cahaya yang berwarna warni. cuma diperlukan kesabaran dan perlakuan yang dapat merangsang Batu Kalimaya agar cepat mengeluarkan warna jarong . Perlakuan tersebut meliputi Perendaman dan Penjemuran.
Pastikan Bahan yang akan dirawat sudah menjalani Proses Penanaman Mikroba saya akan tulis dan bahas pada artikel selanjutnya.
Perendaman dilakukan dalam toples kaca dan tertutup rapat, sore sampai dengan pagi hari menggunakan air dengan PH normal. Bisa menggunakan Air Sumur,Air Mineral, atau Air Suling. kalau kita menggunakan air yang sifatnya Asam (cuka,jeruk dll) tambahkan sedikit garam dapur yang sifatnya Basa. Air yang bersifat asam dapat bereaksi terhadap unsur dalam Batu Kalimaya, akan tetapi apabila terlalu asam dapat membuat rapuh/retak bahan. oleh karenanya lebih baik ditambahkan garam untuk mengontrol asam pada air rendaman. Lakukan perendaman dengan rutin dan letakkan ditempat yang sejuk, semakin sejuk maka semakin banyak oksigen yang dihasilkan.
Penjemuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pkul 8 pagi sampai pukul 1 siang (suhu ideal bagi Opal adalah 44'C). Media/wadah hendaknya menggunakan toples yang terbuat dari kaca dan tertutup rapat fungsinya agar suhu dalam wadah merata karena kaca dapat menyimpan dan menyebarkan panas. lakukan penjemuran antara 1-3 jam saja dalam sehari. Lakukan dengan rutin dengan penuh kesabaran. Cek Air setiap 5-7 hari sekali apakah ada perubahan warna pada air tersebut, jika air sudah kotor/keruh berarti langkah kita sudah tepat, kotoran yang ada didalam batu yang menghambat keluarnya warna sudah mulai terangkat, kemudian ganti dengan air yang baru.
Yakinlah bahwa usaha kita dalam Merawat Batu Kalimaya tidak sia-sia.
SELAMAT MENCOBA
Tips merawat batu kalimaya:
- Jangan memakai cincin batu kalimaya apabila melakukan aktifitas yang berat. Untuk menghindari batu dari benturan
- Jangan dijemur dalam keadaan kering, karena mudah pecah. Jemurlah dengan cara merendam menggunakan media air hujan/air suling/air mineral.
- Simpan batu ditempat yang lembab.
- Basahi permukaan batu kalimaya dengan air secara rutin fungsinya (melindungi dari keretakan dan merangsang warna supaya lebih terang)
Bagaimana cara merawat Batu Kalimaya yang belum jarong/mengeluarkan warna (masih bahan)?
Pada dasarnya Batu Kalimaya yang berasal dari lebak, Banten ini sudah memenuhi Unsur-unsur yang diperlukan untuk memunculkan warna sehingga dapat membiaskan cahaya yang berwarna warni. cuma diperlukan kesabaran dan perlakuan yang dapat merangsang Batu Kalimaya agar cepat mengeluarkan warna jarong . Perlakuan tersebut meliputi Perendaman dan Penjemuran.
Pastikan Bahan yang akan dirawat sudah menjalani Proses Penanaman Mikroba saya akan tulis dan bahas pada artikel selanjutnya.
Perendaman dilakukan dalam toples kaca dan tertutup rapat, sore sampai dengan pagi hari menggunakan air dengan PH normal. Bisa menggunakan Air Sumur,Air Mineral, atau Air Suling. kalau kita menggunakan air yang sifatnya Asam (cuka,jeruk dll) tambahkan sedikit garam dapur yang sifatnya Basa. Air yang bersifat asam dapat bereaksi terhadap unsur dalam Batu Kalimaya, akan tetapi apabila terlalu asam dapat membuat rapuh/retak bahan. oleh karenanya lebih baik ditambahkan garam untuk mengontrol asam pada air rendaman. Lakukan perendaman dengan rutin dan letakkan ditempat yang sejuk, semakin sejuk maka semakin banyak oksigen yang dihasilkan.
Penjemuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pkul 8 pagi sampai pukul 1 siang (suhu ideal bagi Opal adalah 44'C). Media/wadah hendaknya menggunakan toples yang terbuat dari kaca dan tertutup rapat fungsinya agar suhu dalam wadah merata karena kaca dapat menyimpan dan menyebarkan panas. lakukan penjemuran antara 1-3 jam saja dalam sehari. Lakukan dengan rutin dengan penuh kesabaran. Cek Air setiap 5-7 hari sekali apakah ada perubahan warna pada air tersebut, jika air sudah kotor/keruh berarti langkah kita sudah tepat, kotoran yang ada didalam batu yang menghambat keluarnya warna sudah mulai terangkat, kemudian ganti dengan air yang baru.
Yakinlah bahwa usaha kita dalam Merawat Batu Kalimaya tidak sia-sia.
SELAMAT MENCOBA



No comments:
Post a Comment